Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Terimakasih, karena sudah meluangkan waktu Anda untuk mengunjungi situs "Muhasabah Hati".

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Terimakasih, karena sudah meluangkan waktu Anda untuk mengunjungi situs "Muhasabah Hati".

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Terimakasih, karena sudah meluangkan waktu Anda untuk mengunjungi situs "Muhasabah Hati".

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Terimakasih, karena sudah meluangkan waktu Anda untuk mengunjungi situs "Muhasabah Hati"..

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Terimakasih, karena sudah meluangkan waktu Anda untuk mengunjungi situs "Muhasabah Hati".

Tuesday 26 July 2011

Indahnya Lukisan Dari Pelukis Kaki



Peter Longstaff


Peter Longstaff terlahir cacat. Gara-gara pemberian obat thalidomide yang diberikan dokter untuk yang memerangi morning sick buat para ibu hamil di akhir tahun 1950-an dan awal 1960-an.
Peter, tak memiliki tangan dan hanya mengandalkan kakinya saja. Namun hal itu gak membuatnya merasa minder, bahkan ketika masih remaja, dirinya mendapat cemooh dari orang-orang yang gak baik namun hal itu membuatnya menjadi kuat.


“Kamu jadi lebih kuat. Kamu jadi terbiasa dengan orang-orang yang melihatmmu di jalan karena kamu berbeda. Namun jika hal itu membuatmu terganggu, kamu gak akan bisa melakukan apapun,” ujar Peter dari Briston, dekat Holt, Norfolk.
Sejak kecil Peter belajar menggunakan kaki kanannya seperti tangan kanan, bahkan dirinya cukup mandiri menyelesaikan sekolah di Teesside.



Salah satu hasil karya peter


“Kaki kananku seperti tangan kananmu. Aku mencari cara melakukan berbagai hal,” ujar Peter lagi seperti dikutip dari Dailymail.co.uk.
Peter Longstaff, 48 tahun adalah seorang ayah dari anak cowok usia 12 tahun bernama Milo.
Dirinya juga adalah seorang pelatih dan manajer tim sepak bola Crome dimana pemainnya berusia dibawah 13 tahun.
Peter juga merupakan bagian dari pergerakan internasional dari Seniman-seniman Lukisan Mulut dan Kaki (MFPA). Keahlian Peter melukis sendiri dia dapat secara otodidak. Untuk masuk menjadi murid MFPA, dirinya diseleksi atau dievaluasi terlebih dulu untuk mengetahui apakah karyanya diatas standar.
Adapun penjualan karya-karya MFPA – berupa kartu dan kalender membantu pelukis-pelukis cacat seperti dirinya.
Dana-dana yang dikumpulkan oleh organisasi memberinya dana untuk membantu dengan materi-materi dan biaya-biaya pelatihan.
Jika Peter bisa mencapai kemajuan dan menjadi anggota penuh, maka dirinya bakal mendapat gaji.

Peter sendiri suka menggambar pemandangan, khususnya pemandangan pedesaan.
Sebelum menjadi pelukis professional, Peter pernah bekerja sebagai peternak babi, dimana itu merupakan karir pertama Peter.
Disana dirinya belajar mengendarai traktor, membeleh babi dan mempak rumput kering. Namun 10 tahun yang lalu Peter meninggalkan bisnis tersebut karena pasar, ketimbang beban kerja, menjadi sulit.
Peter biasa bekerja di lantai atau diatas kuda-kuda – mengganti posisi badan untuk menghindari dari sakit punggung dan juga untuk melukis detail-detail yang diperlukan. Untuk menjaga kesehatan, dirinya biasa jalan-jalan atau berenang.
Karya seni Peter pernah dipamerkan di Royal College Art di London bulan lalu sebagai bagian dari perayaan 50 tahun mereka.


sumber :http://www.kagakribet.com/fun.php?id=s7hwixr5i7wX

Karena Allah


Karena Allah


Jika bertemu karena harta,
bila harta itu sudah tidak ada lagi… pertemuan akan tiada lagi
Jika bergaul karena tahta,
bila tahta itu sudah tidak ada lagi… pergaulan akan tiada lagi
Jika bersama karena status,
bila status itu sudah tidak ada lagi… kebersamaan tiada lagi

Jika berkumpul karena kesamaan pikiran,
bila timbul perbedaan… perkumpulan akan musnah
Jika berkawan karena kesamaan perasaan,
bila muncul perbedaan… perkawanan akan musnah
Jika berjuang karena kebersaan tujuan,
bila datang perbedaan… perjuangan akan musnah

Jika berpadu karena janji,
bila janji itu sudah tidak ada lagi… perpaduan akan pergi
Jika bersatu karena nama,
bila nama itu sudah tidak ada lagi… persatuan akan pergi
Jika sejiwa karena senang,
bila kesenangan sudah tidak ada lagi… persejiwaan akan pergi

Jika berbuat karena peraturan,
bila peratuaran itu sudah tidak adak lagi… perbuatan akan lenyap
Jika beramal karena seseorang,
bila orang itu sudah tidak ada lagi… tindakan akan lenyap
Jika beribadah karena figur,
bila figur itu sudah tidak ada lagi… peribadatan akan lenyap

Jika segalanya karena Allah, tidak ada apapun kecuali karena Allah
Jika segalanya karena Allah, tidak ada apapun kecuali karena Allah
Jika segalanya karena Allah, tidak ada apapun kecuali karena Allah

“Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam”

....

•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•* Muhasabah Hati  *•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•

Saturday 23 July 2011

Engkau Lebih Cantik Dari Bidadari

.✿.✿.✿.

Engkau Lebih Cantik Dari Bidadari

*•.•.•*¨:*•.•.•*•.•.•*¨:*•.•.•*



Bidadari yang jelita dengan sifat sebagaimana firman-Nya:
“Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita parasnya. Seolah-olah mereka adalah telur yang tersimpan dengan baik” (QS, As-Shaffat:48-49)

Ibnu katsir menafsirkan ayat tersebut dengan wanita-wanita yang pandai menjaga kehormatannya. Paras mereka sangat jelita, matanya indah menawan, penampilannya luar biasa cantik, pandai menjaga diri, takwa dan bersih. Allah juga berfirman:
“Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan” (QS, Ar-Rahman:58)

Sebuah penggambaran yang begitu dahsyat tentang kecantikan seorang wanita. Pendek kata, bidadari surga adalah kesempuraan pesona seorang wanita. Tak hanya lahiriyah saja namun juga batiniyah.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda:

“Seandainya seorang bidadari dari surga menampakkan diri kepada penghuni bumi, niscaya cahaya tubuhnya dan bau harumnya akan memenuhi ruang antara langit dan bumi, serta kerudung rambutnya lebih indah dan lebih bernilai daripada dunia dan seisinya” (HR. Bukhary)

Namun, ternyata ada sosok yang mampu mengalahkan sang bidadari. Mereka adalah wanita sholihah, meski di dunia memiliki paras wajah yang biasa-biasa saja, ternyata mereka akan menandingi kemulian para bidadari ketika memasuki pintu surga.
Ummu Salamah ra, bertanya kepada Rasulullah saw:

“Ya Rasulullah,  beritahukanlah kepada kami, mana yang lebih utama di surga, wanita di dunia ataukah bidadari surga?”

Rasulullah saw lalu menerangankan bahwa wanita dunia di surga sangat lebih utama daripada bidadari surga karena sholat, puasa, dan ibadah yang dilakukan mereka. Allah memberi cahaya di wajah mereka, mereka mengenakan sutra di tubuhnya, warna kulit mereka putih, pakaian mereka hijau, perhiasan mereka kuning, pedupaan mereka mutiara dan sisir mereka adalah emas. Mereka mengatakan, “Kami adalah perempuan-perempuan abadi yang tak kan mati, kami adalah perempuan-perempuan bahagia yang tak pernah miskin, kami adalah perempuan-perempuan penduduk tetap yang tak kan pindah selamanya. Ketahuilah, kami adalah perempuan-perempuan yang ridha dan tak kan marah selamanya. Berbahagialah yang memiliki kami menjadi miliknya.


.✿.✿.✿.

Permata Terindah


      
Permata Terindah

*•.¸¸.•* ✿‿✿ *•.¸¸.•*

 
        Isteri adalah tempat penenang bagi suami, tempat tambatan hatinya, tempat menumpahkan rahasianya dan mengadukan nasibnya, tempat menyemaikan benihnya, pendamping hidupnya, serta pengatur rumah tangganya, ibu dari anak-anaknya.

Ia merupakan tiang rumah tangga yang teramat penting, karena ia menjadi sarana memuliakan anak-anak, karena ia menjadi tempat belajar anak-anaknya, tempat mereka mendapatkan warisan berbagai nilai dan sifat-sifat, tempat anak-anak membentuk emosinya, memperoleh pendidikan bakatnya dan bahasanya, tempat memperoleh banyak adat dan tradisinya, mengenal agamanya dan tempat memperoleh latihan bermasyarakat.

Dengan kondisi seperti inilah, Islam menganjurkan agar seyogyanya memilih isteri yang shalehah dan menyatakannya sebagai perhiasan yang terbaik yang sepatutnya dicari dan diusahakan mendapatkannya dengan sungguh-sungguh.

Isteri Shalehah adalah seorang perempuan yang hidup mematuhi agama dengan baik, bersikap luhur, memperhatikan hak-hak suaminya dan memelihara anak-anaknya dengan baik. Sifat-sifat isteri seperti inilah yang sepatutnya diperhatikan oleh laki-laki. Adapun sifat-sifat duniawi yang tidak mempunyai nilai baik, luhur dan utama, Islam memperingatkannya dan menyuruh menjauhinya.

  Memang kebanyakan laki-laki menyenangi perempuan yang berharta, cantik menarik, berkedudukan, bernasab tinggi atau nenek moyangnya terpandang tanpa memperhatikan lagi keluhuran akhlaknya dan baik buruknya pendidikannya.

Sehingga perkawinannya hanya menghasilkan kepahitan dan berakhir dengan malapetaka dan kerugian. Rasulullah Saw. memberikan peringatan kepada kita semua:

“Barang siapa menikah dengan perempuan karena hartanya, maka Allah Swt. akan menjadikannya fakir. Barangsiapa menikah dengan perempuan karena keturunannya, maka Allah Swt. akan menghinakannya. Tetapi barangsiapa menikah dengan perempuan agar lebih dapat menundukkan pandangannya, membentengi nafsunya atau untuk menyambung tali silaturahim, maka Allah Swt., tentu akan memberikan barakah kepadanya dengan perempuan itu dan kepada perempuan itu diberikan barokah karenanya.”

Tujuan peringatan ini adalah agar dalam perkawinan, tujuan utamanya janganlah kita mencari kepentingan-kepentingan duniawi semata-mata yang tidak akan membuahkan hasil baik dan tidak berguna bagi pelakunya. Tetapi yang wajib diperhatikan lebih dahulu adalah persyaratan keagamaannya, karena dengan agama itulah akal dan jiwa akan dapat terpimpin. Perempuan pecinta adalah perempuan yang cinta dan senang kepada suaminya dan mau bekerja keras demi keridhaan hati suaminya.

Bagaimana seorang gadis itu dikatakan menjadi isteri shalehah?

Rasulullah Saw. memberikan gambaran yang artinya:
“Sebaik-baik perempuan adalah jika kau lihat menyenangkan, jika kau perintah ia mematuhi, jika kau beri janji ia terima dengan baik dan bila kau pergi, dirinya dan hartanya dijaganya dengan baik.” (HR. Imam Nasa’i)

Kenapa kita diperintahkan mencari isteri yang shalihah?

Isteri shalihah bagi laki-laki merupakan perbendaharaan yang terbaik. Imam Tirmizi dan Ibn Majah meriwayatkan dari Tsauban, katanya ketika turun ayat:
“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.” (Qs. At-Taubah: 34)

Ketika kami bersama Rasulullah Saw. dalam salah satu perjalanan lalu sebagian sahabat ada yang menyahut: telah ada ayat yang turun tentang emas dan perak. Dan andaikata kami tahu ada yang lain yang lebih baik, tentu kami akan menyimpannya. Maka Rasulullah Saw. bersabda:
Hendaklah seseorang di antara kalian mengambil hati yang bersyukur, lisan yang penuh dzikir, dan isteri yang beriman yang menolong orang itu menggapai akhirat”
(HR. Ibnu Majah, no. 1846)

Sedangkan Syeikh Thabrany meriwayatkan hadis dari Ibn Abbas, yang artinya : ”Ada empat perkara, siapa yang memilikinya berarti mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat, yaitu hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, sabar diwaktu sakit dan isteri yang mau dikawini bukan karena mau menjerumuskannya ke dalam kemaksiatan dan menginginkan hartanya.”


*•.¸¸.•* ✿‿✿ *•.¸¸.•*

Bila Hati Rindu Menikah

__

Bila Hati Rindu Menikah

__

Pemuda itu menangis tersedu-sedu di samping mihrab mesjid. Mushaf ia dekap erat-kuat di dadanya.

Sesekali ia mengusap air mata yang meleleh. Ia merasa begitu rapuh dan lemah. Begitu tak berdaya menghadapi seorang wanita. Ia telah tergila-gila pada wanita itu. Senyuman wanita itu bagai purnama di gelap gulita malam. Suara wanita itu laksana nyanyian bidadari yang merasuk ke pori-pori jiwanya. 

Ia menangisi dirinya yang tak lagi bisa merasakan nikmatnya berzikir. Menangisi hatinya yang tak lagi bisa khusyuk dalam shalat. Menangisi pikirannya yang selalu membawanya terbang ke wanita itu. Oh, sungguh hebat deritanya. Dulu ia begitu kokoh dan teguh. Orang-orang menganggapnya seorang laki-laki yang punya prinsip dan berkarakter. Apalagi saat orang-orang tahu dia begitu mampu menjaga hubungan dengan wanita, popularitas keshalehannnya semakin dikenal dan menjadi buah bibir.

Itu dulu, namun kini ia begitu tak berdaya dan rapuh. Wanita itu betul-betul telah membuatnya terpikat. Seorang wanita yang dalam pandangannya begitu anggun dan sempurna. Cantik, manis, cerdas, hafal al-Qur`an, sopan dan lembut dan lain-lainya. Seorang wanita yang menurutnya layak dijadikan pasangan hidup menuju sorga. Seorang wanita yang semua kriteria calon istri dambaan ia temukan pada dirinya.

Hampir tiap malam ia menangis. Jika dulu, ia menangis di kegelapan malam karena dimabuk rindu pada Sang Pencipta, kini ia menangis karena dimabuk rindu pada makhluk-Nya. Apakah Allah tengah menguji dirinya. Apakah Allah tengah menguji kejujuran cintanya. Ataukah memang sudah waktunya ia menikah.

Ia teringat dengan pesan-pesan Ustadznya sebelum berangkat ke Mesir dulu, pesan-pesan yang masih terekam kuat dalam memorinya. 

"Anak muda, ketahuilah dalam perjalanmu menuntut ilmu nanti, kamu akan diuji dengan banyak hal, dengan kesusahan hidup, kesulitan biaya, lingkungan, kawan-kawan, dan lainnya. Teguhkan selalu niat di hatimu dan mintalah pertolongan pada Allah setiap waktu. Dan ingatlah, ujian terberat yang akan kamu hadapi nanti adalah wanita, maka berhati-hatilah menghadapi wanita. Jangan pernah mengikuti ajakan nafsu yang menyesatkan." 

"Anak muda, berpacaran yang saat ini banyak digandrungi anak-anak muda adalah sikap laki-laki bermental kerupuk dan pecundang dan tipe wanita yang tak punya harga diri, menjalin hubungan secara syar`i dan menikahi dengan cara-cara yang baik, itulah akhlak seorang laki-laki yang didamba dan sikap seorang wanita calon penghuni surga. Bila godaan itu terasa berat bagimu, berpuasa tak sanggup mengobatimu, maka menikahlah, insya Allah itu lebih berkah dan mengantarkan pada kebaikan."

"Anak muda, jika kamu mengira berpacaran itu adalah jalan menuju pernikahan, maka engkau telah tertipu oleh nafsumu. Engkau telah termakan bujuk rayu setan durjana. Apakah engkau mau memetik buah dari pohon sebelum waktunya? Apakah engkau mau membeli barang yang telah usang dan pernah dipakai orang?"

"Anak muda, janganlah engkau mengira, pacaran yang Ustadz maksud bertemu dan jalan berdua-duan semata, tapi jagalah matamu, pendengaranmu, hatimu dan pikiranmu. Janganlah menjadi pemuda yang lemah. Ingatlah, engkau adalah pemimpin, jangan biarkan hawa nafsu yang memimpinmu."

"Jika suatu saat nanti, dorongan untuk menikah begitu kuat dan menyesak di dadamu, engkau merasa telah siap, namun orang tua belum merestui dan ada jalan lain yang menghambat. Ustadz sarankan, bersabarlah, bersabarlah, dan bersabarlah. Sembari terus mencoba dan berdoa tiada henti pada Allah. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Dan ketahuilah, orang-orang yang sabar akan mendapatkan pahala yang berlipat, dan orang-orang sabar akan memetik mutiara iman yang begitu banyak dalam kesabarannya itu. Dan yakinlah sesungguhnya bersama satu kesulitan ada banyak kemudahan."

 "Anak muda, janganlah engkau tergoda oleh nafsumu, janganlah engkau tertipu dengan bisikan musuhmu, setan durjana. Mungkin Allah tengah mengujimu, dan menyiapkan untukmu hadiah yang indah. Maka selalulah berbaik sangka pada Allah."

Nasehat-nasehat berharga itu begitu mampu menjadi penawar bagi hatinya yang gelisah. Tapi, itu hanya bertahan sebentar, ledakan perasaannya pada wanita itu ternyata lebih dahsyat dan meluap-luap. Pesan-pesan itu hanya bertahan sesaat, lalu ketika desakan perasaan itu kembali merasuki jiwa, ia menjadi begitu rapuh dan lemah.

Sampai pada akhirnya ia menelpon Ustadznya di Indonesia. Ia menceritakan kegelisahan hatinya, keresahan jiwa, dan gejolak rasa yang selalu menyesak di dadanya. Ustadznya berpesan kembali,

"Anak muda, Ustadz bisa memahami keadaanmu, barangkali sudah waktunya bagimu untuk menggenapkan setengah agamamu. Ustadz sarankan lakukanlah shalat istikharah, jika engkau menemukan ada tanda-tanda ke arah sana, maka lakukanlah shalat hajat sebanyak-banyaknya, insya Allah, mudah-mudahan dengan cara demikian Allah membuka jalan untukmu. Mintalah pada Allah dengan air mata penuh harap, menangislah sejadi-jadinya di hadapan Allah. Yakinlah, Allah tidak akan menyia-nyiakan hamba-Nya."

 Satu tahun kemudian, sesudah kesabaran yang panjang, setelah menyelesaikan hafalan al-Qur`annya, ia pun menggenapkan setengah agamanya di penghujung bulan Juli 2010. Ia sangat bahagia. Kebahagiaan yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Ia telah menikah dengan wanita dambaannya, seorang wanita surga yang Allah hadirkan ke bumi untuknya. Allah telah memilihkan untuknya seorang pendamping hidup yang mecintai Allah dan dirinya dengan sepenuh jiwa dan raga.

 Tak sia-sia selama ini ia menjaga dirinya dari tergelincir pada perbuatan yang haram. Ia sampaikan kerinduannya terhadap wanita itu pada Allah setiap malam, ia titipkan penjagaan untuk wanita itu pada Allah setiap saat. Ia hantarkan doa-doa penuh ketulusan untuk kebaikan dan keselamatan wanita itu selama ini. Dan kini, Allah mengizinkannya untuk memetik buah kesabarannya selama ini. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan hamba yang berserah diri pada-Nya.





♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥


....

•*´¨`*•.¸¸.•* Muhasabah Hati  *•.¸¸.•*´¨`*•

Muhasabah Hati

....

•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•* Muhasabah Hati  *•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•


Keimanan yang benar
Menjadikan perjalan hidup
Ibarat sebuah kisah cinta
Kesetian dan pengorbanan
Menukar ujian pahit
Menjadi satu kenangan
Yang sangat manis
Kesabaran menjadikan
Segala beban yang ditanggung
Ringan dan mudah
Keyakinan pada janji Allah
Menjadikan jiwa tenang
Ketika perjalanan begitu sukar
Kerinduan padaNya
Menjadi pembakar semangat
Setiap kali dihadapkan
Dengan berbagai kegagalan
Dan ujian yang berat
Yakin pada yang Maha Esa

Friday 22 July 2011

Cintai Dia Apa Adanya





__ 
 Cintai Dia Apa Adanya   
__



Tiga tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal. Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.

 "Mengapa?", dia bertanya dengan terkejut.

 "Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan" Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.

 Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?

Akhirnya dia bertanya,: "Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?".

 Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan,: "Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya : “Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati, Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?"

 Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok."

 Hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada di rumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan coret-coretan tangannya dibawah sebuah gelas yang bertuliskan. ...

 "Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya... "

 Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.

 "Kamu bisa mengetik di komputer, namun selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-jari saya supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya."

 "Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang."

 "Kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mata saya untuk mengarahkanmu. "

 "Kamu selalu pegal-pegal pada waktu ’teman baikmu datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal."

 "Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi ’aneh’. Dan harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami."

 "Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu."

 "Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu".

 "Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku." "Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari saya mencintaimu. "

 "Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku, tidak cukup bagimu. Aku tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu. "

 Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya.

 "Dan sekarang, sayangku, kamu telah selasai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang sedang berdiri disana menunggu jawabanmu."

 "Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk membereskan barang-barangku, dan aku tidak akan mempersulit hidupmu. Percayalah, bahagiaku bila kau bahagia."

 Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku.

 Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintaiku.

 Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu. 






♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥


Mencintai seseorang karena Allah
Berarti menerima dia dengan segala kekurangan dan kelebihannya

Dan menikahi seseorang karena Allah
Berarti menikahi iman dan ketaatannya kepada Allah



....


•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•* Muhasabah Hati  *•.¸¸.•*´¨`*•.¸¸.•*´¨`*•